Inilah Alasan Mengapa Remaja Tergila-gila Skip Challenge

Beragam challenge atau tantangan unik banyak menyebar didunia maya. Anak-anak muda yang mengakui kekinian pun tidak sedikit yang menirunya, meskipun tindakan itu termasuk beresiko. Tidak dimungkiri, berita anak muda terkini remaja memang masih tetap miliki adrenalin tinggi dan semangat yang menggebu.

Umumnya remaja memang menilainya skip challenge yaitu tantangan untuk mereka. dr Nastiti Kaswandani dari Departemen Pengetahuan Kesehatan Anak FKUI mengungkap kalau sesungguhnya, merasa ditantang untuk melakukan suatu hal di umur remaja yaitu hal lumrah.

Tantangan viral didunia maya itu mengakibatkan remaja dipandang bagus dan popular ketika ikut serta mengerjakannya. Tantangan itu dipandang dapat memberi popularitas sendiri buat mereka.

Skip challenge dilakukan dengan menghimpit dada dan menghalangi laju pernafasan. Tindakan ini mungkin saja aksi berani atau dapat pula dipandang jadi sebuah cara konyol untuk melepas rasa 'penasaran, ' bahkan berita anak muda jaman sekarang juga stres.

Salah satu alasan paling aneh kenapa mereka merasa ditantang dan ketagihan melakukan tantangan 'gila' itu yaitu ada asumsi tantangan jadi usaha legal untuk dapat memperoleh kenikmatan dan kesenangan. Efek yang dibuat, dipandang sama juga dengan efek dari konsumsi obat-obatan terlarang ilegal.

Peserta tantangan yakin kalau ini yaitu langkah aman dan alternatif 'yang lebih baik' di banding memakai obat-obatan terlarang. Mereka percaya tidak ada rusaknya apa pun yang terjadi pada badan mereka.

Anak-anak dan remaja yakin kalau tantangan berita remaja kekinian ini dipakai untuk menghimpit emosi. Diluar itu mereka juga berasumsi kalau hal semacam ini memberi sebuah pelarian dari kenyataan yang mereka hadapi keseharian.

Peserta melakukan beragam tantangan beresiko ini ketagihan efek 'high' yang mereka peroleh jadi hasil dari uji adrenalin yang mereka peroleh.

Tetapi sesungguhnya, aksi ini sangat beresiko. Efek 'high' dan pembakaran adrenalin yang merasa ini malah beresiko. Saat oksigen terhalang, beberapa sel otak dan bagian badan yang lain juga akan mulai rusak. hal semacam ini mengakibatkan kejang dan bahkan juga kematian.